Friday, October 16, 2009

Sepuluh Kaidah Pemasaran Radikal

Pemasaran akhir-akhir ini berubah dengan cepat secepat perubahan teknologi yang terjadi. Oleh karena itu, strategi pemasaran pun harus bisa menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik di lingkungan eksternal maupun internal.
Untuk itu, Sam Hill dan Glenn Rifkin menulis buku yang berjudul radical marketing. Buku ini menyoroti perusahaan-perusahaan besar seperti Harley Davidson, Virgin Atlantic Air Ways, dan Boston Beer karena mengadopsi pendekatan berbeda terhadap pemasaran yang berfokus pada merentangkan sumberdaya yang terbatas, tetap berkontak erat dengan pelanggan, dan menciptakan solusi yang lebih memuaskan bagi kebutuhan pelangga. Bagaimana pemasaran radikal itu di jalankan?? ini lah sepuluh kaidah dari pemasaran radikal tersebut :

1. CEO Harus memiliki fungsi pemasaran. CEO pemasar radikal tidak pernah mendelegasikan tanggung jawab pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan memiliki CMO langsung yaitu Chief Marketing Officer untuk langsung bertanggung jawab bersangkutan dengan pemasaran.
2. Pastikan bahwa departemen pemasaran yang dari awalnya kecil dan datar, dan harus dipertahankan tetap kecil dan datar. CEO tidak harus membiarkan lapisan manajemen bertumbuh begitu besar sehingga memperbesar jarak mereka dari pasar.
3. Berhadapanlah dengan yang paling berarti - pelanggan. pemasar radikal menyadari keuntungan yang didapatkan dari interaksi langsung dengan pelanggan.
4. Gunakan riset pasar secara hati-hati. para pemasar radikal lebih menyukai teknik akar rumput.
5. Pekerjaan hanya misionaris yang bergairah, bukan pemasar. Pemasar radikal tidak memiliki pemasar, mereka memiliki misionaris.
6. Cintailah dan hargailah pelanggan anda sebagai individu, bukan sebagai nomor-nomor dalam spreadsheet. Para pemasar radikal mengakui bahwa para pelanggan inti bertanggung jawab uuntuk banyak sekali keberhasilan perusahaan mereka.
7. Ciptakan suatu komunitas pelanggan. Pemasar radikal mendorong pelanggan mereka memikirkan diri mereka sebagai komunitas, dan memikirkan merk sebagai pemersatu komunitas tersebut.
8. Pikirkan kembali bauran pemasaran. Sebagai contoh, pemasar radikal menggunakan iklan direct marketing dengan ciri-ciri kampanye iklan yang singkat dan bersasaran.
9. Perhatikan pendapat umum dan bersainglah dengan para pesaing lebih besar tanpa gagasan pemasaran yang segar dan berbeda. Pemasar radikal, misalnya, membatasi distribusi untuk menciptakan kesetiaan dan komitmen di kalangan distributor dan pelanggan mereka.
10. Setialah terhadap merk. Pemasar radikal obsesif tentang keterpaduan merk, dan mereka terpatok pada mutu.

itulah kesepuluh kaidah dari pemasaran radikal, mudah-mudahan bermanfaat.


Friday, July 10, 2009

Arti Penting Kewirausahaan

hadoooooooh baru bisa posting lagi nih, biasa lah jadi pengangguran banyak acara hehe.. Tapi mau posting juga bingung mau ngebahas apa, jadi seadanya aja dulu lah yang penting posting dulu. Mudah-mudahan ini belum saya posting sebelumnya, arti penting kewirausahaan ini materinya saya dapatkan seperti biasa dari kuliah. Karena blog ini isinya memang catatan kuliah saya biar ga hilang dan gampang di bukanya dan juga curhatan atau hasil renungan saya tentang segala yang saya lihat, dengar dan rasakan hahahaha... selain itu juga biar bisa berbagi dengan temen-temen yang lainnya. Langsung saja lah biar ga ngawur sana-sini.
Berbagai definisi telah banyak dilontarkan tentang kewirausahaan, tetapi dalam uraian sekarang akan dicoba untuk memahami wirausaha dari aspek : pemikiran (Mindset), tindakan (Action) dan proses (Process). Seorang wirausaha memiliki mindset, action dan process tersendiri.


Dari aspek “Mindset” seorang wirausaha adalah seseorang yang pemikirannya ditujukan untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diajadikan suatu usaha yang dapat menghasilkan laba untuk jangka waktu panjang. Peluang-peluang yang dipilih adalah peluang-peluang yang paling memungkinkan menghasilkan keunggulan kompetitif. Pemikirannya diisi dengan gagasan-gagasan yang bersifat inovatif serta keinginan untuk menghasilkan yang paling baik sehingga menciptakan manfaat kepada pembeli/customer dan juga untuk masyarakat, terutama kepada para pemegang kepentingan / Stake Holders. Lebih tinggi nilai/manfaat yang dihasilkan lebih tinggi pula imbalan finansial yang diharapkan.
Dari aspek tindakan/action : seorang wirausaha mengutamakan tindakan “Getting Things Done”. Setelah gagasan/peluang yang dianggap paling baik diidentifikasi, seorang wirausaha akan segera menyusun perangkan organisasi, memobilisasi input-input dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mewujudkan usahanya. Tindakannya dibimbing mindset atau naluri kewirausahaan, mengacu kepada effectiveness, baru kemudian efisiensi.
Pengertian kewirausahaan mengandung makna sebagai proses yang bersifat dinamis dan berkelanjutan, merupakan proses kehidupan. Proses tersebut menyangkut :
• Pendirian perusahaan yang dimulai dari tahap inkubasi, start-up, pengembangan, pertumbuhan dan ekspansi.
• Proses pengembangan gagasan yang berkelanjutan.
• Proses peningkatan effectiveness dan efficiency, terutama pemberdayaan sumber daya manusia.

Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan cara berpikir/mindset, tindakan dan proses, yang mengarah kepada pengidentifikasian peluang, mengorganisir dan mewujudkan peluang menjadi usaha yang mempunyai keunggulan kompetitif melalui suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis.

Kewirausahaan mulai akhir abad ke XX mendapat tanggapan yang sangat besar. Tidak ada pembicaraan dalam dunia bisnis atau pembangunan ekonomi tanpa membicarakan kewirausahaan. Selanjutnya abad ke XXI dianggap abad kewirausahaan, menurut beberapa pakar. Faktor-faktor yang mendorong perhatian terhadap kewirausahaan, karena penelitian di berbagai negara yang sudah maju kesempatan kerja dan inovasi-inovasi baru berkaitan dengan pendirian usaha-usaha kecil dan menengah yang disebut entrepeneurial ventur.
Perhatian terhadap peran kewirausahaan yaitu sebagai pencipta kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi baru, pembayar-pembayar pajak baru dan secara keseluruhan disebut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi juga sudah menyebar ke negara-negara sedang berkembang termasuk ke negara bekas USSR dan Republik Rakyat China. Sebagai konsekuensi selanjutnya kewirausahaan sudah dikembangkan menjadi ilmu yang mandiri diberikan dari mulai jenjang pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi juga dalam pendidikan non-formal.
Didalam pembangunan negara-negara sedang berkembang dimana pengembangan kewirausahaan masih dalam tahap permulaan telah menjadi perintang untuk pertumbuhan, ternyata bahwa pembangunan hanya memerlukan pembentukan modal (dari dalam dan luar negeri) juga memerlukan pembentukan wirausaha-wirausaha baru. Menurut Peter Drucker diperlukan sekitar 2% dari jumlah penduduk suatu negara untuk menjadi wirausaha (inovatif). Bisa dibayangkan apabila benar-benar 2% dari masyarakat Indonesia berwirausaha, 2% dari 200jt saja berarti sekitar 4jt orang indonesia menjadi wirausaha. Apabila diasumsikan 1 orang wirausaha membutuhkan tenaga kerja 10 orang saja, berarti ada 40jt lapangan kerja dan ini bisa menutupi semua pengangguran yang ada dan tidak perlu lagi jadi TKI ke luar negeri yang resikonya sangat besar.
Dengan terungkapnya peran kewirausahaan didalam kemajuan suatu negara dirasakan keperluan untuk pemahaman mengenai kewirausahaan meskipun kewirausahaan merupakan fenomena lama, dibahas sejak permulaan pengembangan ilmu ekonomi oleh Adam Smith, tetapi pemahaman kewirausahaan dalam abad XXI, dititik beratkan kepada fungsinya didalam pembentukan usaha/bisnis. Ya mudah-mudahan saja ini semua bisa tercapai sehingga tidak saja bubble economics seperti sekarang yang terjadi, tapi benar-benar ekonomi kita bisa kuat. Amiin.


Friday, June 26, 2009

Perlukah Provinsi Cirebon Di Bentuk??

Mencoba update lagi blog setelah lama sekali tidak di update karena banyak hal hehehe.... Kali ini saya mencoba menulis yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan di tempat tinggal saya majalengka. Akhir-akhir ini sangat kencang sekali pemberitaan bahwa provinsi cirebon akan segera di bentuk, dimana anggota dari provinsi cirebon ini dikenal dengan nama CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan). Sudah sering kali dilakukan pertemuan-pertemuan untuk merealisasikan wacana tersebut. Banyak juga dukungan-dukungan yang datang dari berbagai kalangan dari masing-masing kabupaten. Nah karna saya orang majalengka maka disini yang akan dibahasnya juga berkaitan dengan kabupaten majalengka yang ada wacana juga untuk ikut bergabung dengan provinsi cirebon.
Sinyal bahwa majalengka sendiri mendukung adanya pembentukan provinsi cirebon sebenarnya sudah ada, salah satunya yang paling keliatan adalah ketika pas hari jadi ulang taun majalengka terdapat kesenian khas cirebon yang ditampilkan di acara puncaknya, jelas ini membentuk pencitraan bahwa Majalengka mendukung adanya pembentukan provinsi cirebon. Sebenarnya, saya sebagai rakyat biasa tidak terlalu mengetahui apa yang menjadi alasan utama dan yang paling mendasar dan alasan pendukung dari wacana pembentukan provinsi cirebon ini. Namun ketika melihat berbagai diskusi yang dilakukan di berbagai forum di internet, muncul beberapa alasan diantaranya adalah bahwa wilayah III Cirebon menyumbang PAD yang sangat tinggi kepada jawa barat yaitu sekitar 58% dan yang dikembalikan untuk pembangunan di Wilayah III Cirebon tidak sebanding dengan apa yang diberikan, karna sebagaimana kita ketahui bahwa pembangunan di Jawa Barat lebih banyak ke wilayah baratnya. Ini adalah alasan utamanya, Ya karena ketidak puasan keresidenan 3 cirebon (wilayah III cirebon) akan pembangunan di daerahnya. Sehingga dari situ banyak sekali yang menyimpulkan bahwa karena perbedaan kultur terutama cirebon (kab. + kota) dan Kab. Indramayu dengan mayoritas kultur jawa barat lah yang menjadi alasan pembangunan di Wilayah III Cirebon ini di kesampingkan. Dan banyak alasan pendukung lain, diantaranya adalah keinginan adanya perubahan bahkan disalah satu forum ada yang sampai memasukkan salah satu ayat Al-qur'an yaitu surat Ar Rad ayat 11 yang artinya kurang lebih "....Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum apabila kaum itu tidak merubah dengan sendirinya...", Alasan lain yaitu bahwa SDM dan SDA dari Wilayah III Cirebon sudah siap untuk menjadikan Provinsi Cirebon dan lain sebagainya namun hal-hal tersebut lah yang menjadi alasan utamanya (yang paling banyak dilontarkan).


Memang, alasan-alasan di atas sepintas masuk akal dan dapat di terima. Tetapi terus terang saja saya kurang sependapat dengan adanya wacana pembentukan Provinsi Cirebon ini. Baiklah, saya juga akan mengemukakan alasan dari pendapat saya tersebut. kurang lebih seperti ini :
1. Pernyataan bahwa pembangunan di Wilayah III Cirebon kurang diperhatikan dan menimbulkan ketidakpuasan dari masyarakatnya terhadap pemerintahan Jawa Barat saya rasa kurang bukti yang kuat. Kita lihat saja, terutama Kabupaten Cirebon. Menurut saya dua wilayah ini adalah Kota terbesar kedua se Jawa Barat setelah Bandung, fasilitas-fasilitas baru yang dibangun banyak sekali disana, dan saya berani mengatakan kalau Cirebon sudah sangat maju sekrang ini. Kita lihat wilayah lainnya, pembangunan di kuningan, indramayu dan majalengka juga tidak kalah. Sekarang-sekarang ini pembangunan mulai jalan wilayah-wilayah itu terutama Majalengka yang katanya akan segera di bandung Bandara Internasional. Nah, kalaupun memang dirasa masih kurang dan tidak puas dengan pembangunan sekarang, menurut saya kenapa tidak membangun sendiri oleh masing-masing wilayahnya (kabupatennya), kan katanya Wilayah III Cirebon ini memberika PAD yang sangat signifikan bagi Jabar (kurang lebih 58%). Kalau memang itu benar kenapa ga membangun sendiri aja, kan sudah Otonomi Daerah jadi kebijakan ada di wilayahnya masing-masing. Jadi, menurut saya pembangunan yang tidak merata ini masih bisa diatasi dengan tidak melakukan pemekaran menjadi Provinsi Cirebon.
2. Melanjutkan pembicaraan tentang OTDA, bahwa esensi sebenarnya dari OTDA adalah Percepatan, efisiensi dan pengembangan. Jadi sekali lagi adalah PENGEMBANGAN bukan PEMEKARAN. Ya, percepatan pembangunan di wilayah masing-masing karena masing-masing wilayah bisa mempunyai kebijakan sendiri mengenai pembangunan wilayahnya. Selain itu jelas melakukan efisiensi karena tidak harus selalu ada izin dari atas (provinsi) dalam mengeluarkan berbagai kebijakan dan investasi sehingga usaha "One Stop Services" bisa tercapai. Dan yang terakhir adalah pengembangan, disini maksudnya adalah setiap wilayah diusahakan mempunyai kompetensi masing-masing, bisa dari industri, agrobisnis, wisata dll. Nah ketika melakukan pengembangannya mereka bisa merger (kerjasama) dengan wilayah lain yang tentunya mempunyai kompetensi sendiri dan ini bisa dilakukan karena ada "win win situation" atau saling menguntungkan satu sama lain.
3. Pernyataan yang mengatakan bahwa dengan dibentuknya provinsi cirebon bisa melakukan perubahan (bahkan ada di salah satu forum memakai ayat Al-quran segala untuk memperkuat pernyataannya). Ya, saya setuju dengan perubahannya karena memang kita harus terus menerus melakukan perubahan ke arah yang tentunya lebih baik dan benar seperti ayat Al-Qur'an tersebut yaitu tidak akan berubah dengan sendiri kalau kita tidak merubahnya. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah harus pemekaran dulu sebelum berubah?? Tidak bisakah dengan keadaan sekarang kita berubah?? OK, sekarang kita lihat kekurangan dan kelebihannya dulu, kalau kita melakukan perubahan setelah pemekaran itu akan melakukan waktu yang lama karena selain harus menunggu pemekarannya selesai (dari tahap persiapan dan perizinan sampai tuntas semuanya) dan juga disana nanti pasti ada pilkada yang butuh biaya banyak, membangun gedung kegubernuran (biaya lagi) pemilihan gubernurnya dan lain sebagainya yang membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Nah, saya juga akan menjawab dengan ajaran Al-Qur'an juga (walaupun saya kurang tahu persis ayat dan suratnya), yaitu ada keterangan di Al-Qur'an bahwa pemborosan adalah sifatnya setan dan sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Tapi kalau kita melakukan perubahan dengan tidak melakukan pemekaran, kita bisa berubah dari sekarang. Bukan hal yang tidak mungkin dilakukan dari sekarang (irit biaya dan waktu).
3. Unsur Budaya, susah sekali menyatukan antara kuningan dan majalengka dengan cirebon dan indramayu yang budayanya berbeda. Saya pernah membaca di salah satu forum bahwa alasan majalengka dan kuningan tidak mau bergabung adalah gengsi karena ketundukannya pada kultur cirebon. Pernyataan ini menurut saya sangat naif sekali yah, dan sangat ironis menurut saya. Karena bisa saja saya balik memberi pernyataan, bahwa alasan cirebon dan indramayu (dua daerah ini yang ngebet pengen membentuk provinsi cirebon) adalah karena mereka tidak mau mengikuti kultur jawa barat dan sunda atau pasundan, bisa saja kan saya memberikan pernyataan seperti itu. Tapi menurut saya bukan hal itu yang menjadi alasan penolakan saya dari unsur budaya. Cirebon merasa tidak puas dengan pembangunan oleh jawa barat karena salah satunya mereka merasa diasingkan dari segi budaya, nah apakah itu juga tidak menjadi ketakutan saya (sebagai orang majalengka yang notabene berbeda kultur dengan cirebon), yaitu bisa saja nanti majalengka dikucilkan pembangunannya oleh provinsi cirebon karna berbeda kultur dan ini mungkin juga jadi ketakutan orang kuningan. Tapi menurut saya unsur budaya ini tidak terlalu penting dan bukan hal atau alasan yang paling urgent untuk melakukan pemekaran atau tidak, karena Indonesia saja terdiri dari berbagai kultur, bahasa dan warna kulit yang berbeda-beda tapi tetap bisa bersatu, kenapa kita tidak bisa??? jadi unsur budaya bukan alasan yang kuat menurut saya untuk membentuk provinsi cirebon.
4. Ada juga pernyataan disalah satu forum yang datang dari orang majalengka yaitu "Apabila sudah selesai pembangunan Bandara Internasional baru setuju dan ikut dalam Provinsi Cirebon". hahahahahaha kenapa saya tertawa??? lucu hehehe... selama ini majalengka menuntut ke jawa barat agar dilakukan pembangunan yang merata di wilayahnya, dan dengan adanya pembangunan bandara di wilayah majalengka itu salah satu jawaban dari jawa barat tentang pertanyaan yang selama ini digembar gemborkan, dan tentu saja APBD jabar dikucurkan untuk pembangunan bandara tersebut. Nah, pertanyaan saya kenapa setelah permintaan dikabulkan kita langsung lari ke propinsi cirebon??? Kalau menurut saya kasarnya adalah tidak tahu terima kasih namanya.
5. Alasan terakhir dari saya kenapa tidak setuju dengan pembentukan Provinsi Cirebon adalah karena belum tentu bisa maju dengan adanya pembentukan provinsi cirebon. Bukannya saya orang yang pesimis, tapi menurut saya kalau sistemnya sama saja (banyak KKN) ya tetap aja seperti itu, tidak akan maju. Selain itu bukannya saya su`udzon, menurut saya ini ada alasan lain dibalik ini semua yaitu unsur kekuasaan dan uang. Tidak sedikit orang yang ingin jadi gubernur, DPD dan menduduki jabatan lainnya, dan dengan adanya pembentukan Provinsi Cirebon ini peluang itu semakin terbuka. Mengerikan menurut saya....

Tetapi ini adalah hanya keluar dari saya yang tidak tahu apa-apa dan juga hanya rakyat biasa, jadi kalau pemekaran tetap terealisasi ya saya juga tidak bisa apa-apa dan harus mengikuti sistem dengan TERPAKSA. Harapan saya ini harus dikaji lebih dalam lagi, di pikirkan lebih matang lagi. Karena tidak sedikit masyarakat di dalamnya, ingat ribuan bahkan jutaan masyarakat CIAYUMAJAKUNING jadi taruhannya. Sanggup kah kalau sudah terbentuk nanti memenuhi tanggung jawab tersebut??? Ingat, tanggung jawab dan kekuasaan sekecil apapun akan dipertanyakan dan ada hisabnya di akhirat nanti.
hatur nuhun, punten anu kasuhun pami aya kalepatan cariosan. Oh iya, satu lagi yang paling PENTING bahwa jadi atau tidak pemekaran ini direalisasikan PERSIB tetap di hati saya, dan PERSIB NU AING akan tetap menjadi slogan saya hahahaha.....

Saturday, May 16, 2009

Masih Perlu kah Forecasting??

Forecasting atau peralaman adalah suatu alat bantu untuk melakukan suatu perencanaan yang efektif dan efisien, seperti peramalan terhadap tingkat permintaan suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu di masa yang akan datang. (Biegel, 1992). Apabila kita melihat pengertian tersebut, sudah jelas bahwa memang suatu perusahaan memerlukan sekali yang namanya peramalan. Terus kenapa judul artikel saya seperti itu?? Baik, lebih jelasnya kita bahas saja langsung.

Sering kali forecasting atau peramalan ini diterapkan pada sebuah produk untuk melihat jumlah permintaannya di waktu yang akan datang dan ini memang sangat bermanfaat sekali bagi perusahaan agar bisa melakukan perencanaan yang efektif dan efisien. Tetapi ada juga yang salah kaprah dengan implementasinya seperti meramalkan kebutuhan dan keinginan konsumen, karena sebenarnya kebutuhan dan keinginan konsumen tidak bisa diramalkan terutama untuk keinginan konsumen karena setiap orang pastinya mempunyai keinginan yang berbeda-beda. Contoh lain adalah peramalan yang dilakukan perusahaan baru yang datanya mengambil dari BPS, selain data dari BPS yang masih dipertanyakan kebenarannya ada kesalahan yang sangat fundamental lainnya yaitu data perusahaan mana yang kita ambil?? Data perusahaan sejenis?? Boleh, tapi perusahaan sejenis yang seperti apa? Misalkan saya punya perusahaan baru di bidang operator seluler, apakah harus ngambil data perusahaan telkomsel, indosat atau XL?? Menurut saya ini sangat keliru, karena kita sebagai perusahaan baru langsung meramalkan sesuai dengan perusahaan-perusahaan yang sudah mapan, akhirnya hasil peramalan akan memberikan rekomendasi kepada kita agar memproduksi lebih banyak, padahal kenyataannya belum tentu marketing perusahaan saya mampu menjualnya. Sebaiknya untuk hal ini menggunakan target market yang akan kita masuki saja, seberapa besar market share yang akan menjadi target perusahaan kita, ini lebih rasional menurut saya.
Nah, maksud dari judul artikel ini adalah bahwa masih relevan kah hasil forecasting yang dilakukan pada era sekarang ini?? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Iya, karena memang metode-metode peramalan yang biasa digunakan sudah terbukti dan banyak perusahaan-perusahaan berhasil menerapkannya. Tapi bisa juga jawabannya tidak terutama pada era sekarang yang turbulensinya sangat tinggi, karena metode-metode peramalan yang ada asumsi utamanya adalah bahwa lingkungan eksternal stabil, sedangkan yang terjadi sekarang adalah perubahan bisa terjadi kapan saja. Contohnya harga minyak yang sangat berfluktuasi dan saya rasa ini melawan hukum ekonomi mikro mengenai supply and demand karena demand untuk minyak terus meningkat tetapi akhir-akhir ini harganya malah mengalami penurunan yang tajam. Ini menandakan bahwa lingkungan eksternal yang memang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan sangat bergejolak, setiap saat bisa saja terjadi perubahan. Perusahaan seperti General Motor pada tahun 2007 mungkin saja hasil ramalannya adalah peningkatan jumlah permintaan selama tahun 2008, tetapi kenyataannya pada akhir tahun 2008 terjadi krisis ekonomi yang sangat luar biasa dan GM menjadi salah satu perusahaan yang terkena imbasnya, dan ini bisa saja mengacaukan perencanaan GM (hasil peramalan permintaan) karena bisa saja hasil perencanaan yang dilakukan GM sudah di implementasikan dengan mempersiapkan jumlah bahan baku, jumlah jam kerja, jumlah tenaga kerja sesuai dengan perencanaan dan ini akan menambah parah keadaan karena tidak efektif dan efisien lagi. Dengan melihat hal tersebut, saya rasa memang jawaban tidak untuk hal ini bisa saja.
Tetapi apakah sebaiknya perusahaan tidak melakukan peramalan sama sekali?? Jawabannya tidak juga, karena ada solusi lain untuk hal ini. Yaitu dengan melakukan peramalan pada jangka waktu yang lebih pendek, saya rasa paling pajang yaitu tiga bulan bahkan menurut saya lebih pendek jangka waktu peramalan maka hasilnya akan lebih baik karena melihat keadaan faktor eksternal yang sangat tidak bisa diramalkan sama sekali. Sehingga kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa peramalan memang masih bisa dilakukan tetapi tidak untuk jangka panjang atau dengan kata lain hanya meramalkan untuk jangka pendek. Ada masukan lain??


Monday, May 4, 2009

Kontroversi : Romeo-Juliet Movie

Dah lama juga ya saya ga posting disini, hampir satu bulan lebih saya tidak posting dan juga tidak melongok blog saya dan blog temen-temen semua. Memang selama beberapa hari bahkan beberapa minggu ini film Romeo-Juliet sedang hangat-hangatnya di bicarakan baik yang bernada positif maupun yang bernada negatif. Bahkan saya berani bilang bahwa film ini memang sangat kontroversi, seberapa besarkah tingkat kontroversinya?? sampai-sampai sang sutradara Andibachtiar Yusuf (Ucup) di pukul di Paris Van Java Bandung dan film ini sama sekali tidak bisa tayang di bandung alias di boikot. Baiklah ini sepenggal cerita dari film Romeo-Juliet versi ucup yang saya ambil dari 21cineplex :
Setelah mengikuti pertandingan berskala besar, Rangga dan beberapa pendukung setia Persija menyerang lawan mereka, pendukung Persib. Namun tanpa diduga, Rangga justru jatuh cinta kepada salah satu gadis pendukung Persib yang ternyata adik dari pemimpin pendukung Persib. Ia melakukan apa saja menuju Bandung untuk mencari gadis tersebut. Rangga pun berkhianat. Saat Desi sulit membuat keluarganya menerima hubungan mereka, mereka akhirnya memutuskan untuk kawin lari ke kota lain yang tidak ada hubungannya dengan Persija dan Persib. Sebuah kisah cinta sejati antara dua pendukung dari dua klub bola terbesar.


Itu hanya sepenggal cerita saja yang saya ambil dari sinopsis salah satu bioskop, benarkah ada kontroversi dari cerita tersebut?? oh tentu saja, coba lihat dua kelompok suporter yang di angkat dalam cerita film tersebut yaitu viking dan the jak, selain kedua kelompok suporter tersebut memang kelompok suporter terbesar di Indonesia dan juga mereka dikenal sebagai musuh bebuyutan hahaha lebay. Baik lah, saya akan sedikit menganalisa kenapa film ini menjadi kontroversi atau sengaja dijadikan kontroversi oleh pembuatnya agar laku di pasaran??

Kalau selama ini banyak artikel yang membuat tentang film ini bernada positif karena yang membuat artikel tersebut dari konco-konco nya sang pembuat film, maka saya juga posting artikel ini dari sisi orang sunda dan bobotoh tentu saja. Jadi saya mohon maaf apabila ada perbedaan pendapat. Karena terus terang saja saya juga sebagai orang sunda rada-rada tersinggung dengan film ini hahaha lebay lagi. Jadi begini, apa saja yang membuat saya tidak suka dan menurut saya ini juga yang menjadi alasan bagi sebagian besar orang sunda terutama bobotoh dan viking :
1. Tidak jelas apakah film ini fiksi atau realitas, karena ucup (sutradara) sendiri bilang ini adalah film fiksi, tetapi dua kelompok suporter yang di bawa adalah nyata (realitas) berikut dengan pertikaiannya. Sehingga apabila ucup melakukan sedikit kesalahan saja dalam menginterpretasikan kedua kelompok tersebut, maka taruhannya adalah nama baik dari kedua kelompok itu.
2. Tidak adanya studi pendahuluan (baik terjun langsung ke lapangan atau diskusi dengan anggota viking) terutama kehidupan viking sehari-hari oleh ucup tentu saja ini bisa menjadi kesalahan besar, karena bisa saja ucup salah menginterpretasikan organisasi tersebut dengan hanya melihat di tv dan artikel-artikel di media saja. Dan memang terjadi beberapa kesalahan mendasar dalam menginterpretasikan kehidupan viking terutama dalam arti fanatisme dan apa yang viking perjuangkan untuk persib yang sebenarnya tidak diketahui oleh ucup sebagai pembuat film (tentu saja ini juga realitas).
3. Terdapat beberapa pelecehan (menurut saya) terutama pada adegan yang menyebut bahwa bahasa sunda adalah bahasa anj*ng dan juga yang disebutkan bahwa perempuan bandung adalah b*tch. Tentu saja saya sebagai orang sunda merasa dilecehkan, karna kita sendiri tahu bahwa kata Any*ng di bahasa sunda adalah semacam bercanda atau Heureuy karna penekanan kata dan logat bahasanya juga tidak ditekan sehingga bukan yang sebenarnya, berbeda dengan yang ada di film tersebut (ketika saya lihat trailernya) bahwa kata anj*ng yang di sebut di film itu memang penekanannya lebih ke kata yang sebenarnya bukan bercanda, dari sini memang sudah ada kesalahan interpretasi.
4. Baju terutama baju viking yang dipakai di film tersebut adalah BAJAKAN yang dibeli di pinggir jalan dan juga tidak meminta izin terlebih dahulu kepada viking untuk menggunakan baju tersebut terutama viking cyber. kalau ada yang bilang viking terlalu komersil dengan harus membeli baju yang asli ya terserah, toh ucup juga bikin film tersebut tujuannya hanya satu untuk mendapatkan UANG, tidak ada sama sekali niat yang lain terutama yang dia sebutkan yaitu untuk bisa mendamaikan antara viking dan the jak. Masa mau mendamaikan tapi dalam filmnya kekerasan yang lebih di tonjolkan, dan menurut saya kekerasannya terlalu berlebihan sehingga mengalahkan kisah cinta rome julietnya sendiri yang sebenarnya mau diangkat dalam film dan judul film tersebut. Pertanyaannya : Apakah ucup tidak sakit hati apabila karya-karyanya di bajak orang??? Atau ucup sudah terbiasa dengan bajak membajak karya orang, karena judulnya pun selain plagiat ya membajak juga, karena saya yakin ucup juga tidak meminta izin kepada sang empunya romeo juliet disana, apalagi sampai memberikan royalti kepada yang punya cerita aslinya hahahaha....MEMALUKAN.
5. Kata-kata yang sering di ucapkan oleh ucup dan konconya adalah "tonton dulu baru komentar", menurut saya tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia yaitu MUSAYAWARAH UNTUK MUFAKAT. karena kata-kata tonton dulu baru komentar adalah mufakat untuk musyawarah, yaitu mufakat agar semuanya menonton (tentu saja ini agar dia bisa mendapatkan uang banyak karna filmnya laku keras dan dipaksa untuk sepakat dengan pendapat dia di film ini), setelah itu baru mengajak musyawarah atau diskusi. Kaya bukan orang Indonesia aja ucup ini ga tahu hal yang seperti ini. Jadi kalau mereka bilang "Tonton dulu baru komentar", saya juga balik nanya "Kenapa Film Ini harus di Tonton??"

Karena beberapa hal tersebut, maka menurut saya sudah tepat tindakan untuk memboikot film ini di Bandung. Tentu saja masih banyak alasan lain dari anggota viking lainnya. Jadi, kesimpulan saya memang film ini tidak layak tonton bahkan lebih tepatnya lagi tidak layak tayang dan dari sisi sensor kata-kata pun sama sekali tidak ada karena kata-kata seperti anj*ng itu sangat sering sekali dikatakan.

Terima Kasih
Evan Jaelani

Viking Cybertroops
Total, Loyal, Militan

Wednesday, April 22, 2009

Young Entrepreneur

At present, it's very difficult to find a job. Besides must have an interest, enough education level, competition in finding work also has very tightened. At this time have many graduates seeking job, but available job field the number very limited. But we must not stop until there are still many other ways that we can successfully get a job than with the company.
Than with investing in education, we can also achieve success with a young entrepreneur. The one that I can recommend to young entrepreneurs can be is to visit sites in the kauffman foundation http://www.kauffman.org.

Kauffman foundation is often referred to as one of the largest foundations in the United States or even in the world is a foundation for entrepreneurship. therefore, to be a young entrepreneur I strongly recommend kauffman foundation as the primary option.


Friday, April 17, 2009

Award dari Bu Mulyati





Hari sabtu ini saya pengen banget posting tapi ga tau mau posting apa, ditambah badan semuanya pegel-pegel karena sisa-sisa maen futsal semalam bareng anak-anak Bandung Nerazzurra hehe.. Tapi pas nyari inspirasi mau posting apa tiba-tiba ingat masi punya award yang belum di posting dari bu mulyati (seorang guru yang berdedikasi tinggi). Kali ini saya benar-benar sangat tersanjung sekali mendapatkan award dari beliau, bukan karna awardnya tapi karna yang ngasinya adalah seorang guru yang benar-benar mencintai pekerjaannya, berdedikasi tinggi, ya pokoknya layak banget untuk di jadikan guru teladan lah hehe..

Sebenernya sih, kalau nurutin yang ngasi award ini ada syaratnya (seperti biasa). Ini dia syaratnya :
1. Letakkan logo di blog kamu
2. Berikan kembali, kepada 10 blog yang kamu anggap paling inspiratif dan sangat friendly
3. Pastikan untuk selalu menghubungkan penghargaan ini dengan blog yang kamu anggap paling memberikan inspirasi dan friendly dari tempat kamu
4. Agar mereka dapat mengetahui, bahwa mereka telah mendapatkan anugerah ini dengan cara memberikan komen ke blog mereka
5. Berbagi cinta dan sayang untuk penghargaan ini, dari siapa kamu mendapatkan anugerah ini.

Tapi karna saya suka banget melanggar (jangan di turuti yah hehehe), dengan asumsi temen-temen yang lain mungkin sudah bosan dengan tugas, tag, pe er, dan award jadi saya juga bisa mengerti sehingga saya juga memberikan keringanan yaitu TIDAK HARUS DIPOSTING awardnya. Tapi walau bagaimanapun saya tetap akan memberikan award ini kepada blogger yang sangat INSPIRATIF dan FRIENDLY, ini dia......cekedot....
IjoPunkJutee, aLiL, Kang Seco, Itik bali, RIP666, Innes, Attayaya, Dinoe, Jeriova, Ajeng, Joo Izzy, Bunda Azka, gaban, dan Jo serta seluruh blogger yang mau ngambil blog ini ya tinggal ambil aja SIAPAPUN yah SEMUANYA boleh ngambil karena menurut saya seluruh blogger sangat INSPIRATIF dan FRIENDLY.
Alhamdulillah akhirnya selesai juga posting award ini hehehe.. Mudah-mudahan semangat berbagi dari para blogger bisa terus ditularkan kepada yang lainnya. Karena menurut saya "Human Knowledge Belong To The World" <--- Terinspirasi dari Perkataan Milo Hoffman dalam film Anti Trust hehehehe..