Showing posts with label Manajemen Strategi. Show all posts
Showing posts with label Manajemen Strategi. Show all posts

Thursday, February 5, 2009

SWOT Analysis

Beberapa hari ini saya lebih senang untuk posting mengenai ulasan tentang ilmu-ilmu science, jadi yang sekarang juga mungkin tidak akan jauh berbeda dengan postingan saya sebelumnya. yaitu mengenai BSC dan SCM. Untuk postingan yang sekarang, saya akan coba bahas mengenai SWOT Analysis. Mungkin sudah tidak asing lagi istilah ini buat yang kuliah di manajemen, teknik industri dan yang lainnya juga pasti sudah banyak yang mengetahuinya.
Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Supaya lebih jelas, berikut saya lampirkan juga pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini :

“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :
1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan.
Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilkaukan.
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :
  • Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

  • Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

  • Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

  • Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang.
Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

Kurang lebih seperti itu penjelasan saya mengenai SWOT Analysis ini, namun yang harus di ingat adalah sering sekali terjadi kekeliruan mengenai penentuan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya. Selain harus benar-benar jujur dalam pengisiannya, kebanyakan suka terjebak pada teori yang ada. Misalkan, untuk kekuatan dan kelemahan yang katanya dilihat dari internal. Nah untuk itu kebanyakan yang melakukan analisis SWOT ini dalam mengisi kekuatan dan kelemahannya hanya melihat internal saja. Sebenarnya ini keliru, karena sebenarnya ketika kita melakukan listing kekuatan dan kelemahan dalam organisasi kita, sebaiknya dibandingkan dengan pihak eksternal. Kenapa? Begini ceritanya, misalkan karyawan di perusahaan kita semuanya lulusan S1. Ini bisa saja oleh perusahaan tersebut di sebut kekuatan apabila tidak dibandingkan dengan perusahaan lain. Tetapi, ketika kita bandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis ternyata perusahaan tersebut sudah S2 semua karyawannya, ini bukan kelebihan lagi tapi sudah menjadi kelemahan. Begitu juga untuk peluang dan ancaman, sebenarnya ini juga harus melihat internal. Kenapa? Nah yang ini begini ceritanya hehehe.. Misalkan seperti sekarang kan lagi musim pemilu tuh, nah ini kan menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan sablon dan percetakan. Namun, apabila perusahaan tersebut secara internal tidak siap dalam menangkap peluang ini, maka ini akan menjadi ancaman, karena perusahaan lain akan mengambil peluang ini dan akan jauh lebih maju karena mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dari pada perusahaan kita. Nah segitu aja yah..dah ngantuk nih.. byeeee... klo mau lebih lengkap mah, biasa lihat link dibawah ini aja :D klik aja ga usah ragu-ragu kali... hehehe...

Wednesday, February 4, 2009

Balanced Scorecard

Banyak sekali organisasi atau perusahaan yang merasa bahwa kinerja organisasinya meningkat atau menurun, lalu pertanyaannya adalah bagaimana organisasi itu mengukur kinerja organisasinya sehingga mereka bisa mengatakan kinerjanya meningkat atau menurun?Nah, kalau zaman dulu (kata orang sih jadul) cara mengukur kinerja itu biasanya secara parsial (terpisah), misalkan kinerja pemasaran, kinerja SDM, atau kinerja keuangan. Nah, sekarang ini sudah ada cara mengukur kinerja organisasi secara keseluruhan yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard ini.
Meskipun bukan sesuatu yang baru pada awal kemunculannya, ide untuk memfasilitasi organisasi agar mencurahkan perhatiannya atas kapabilitas aktiva tak berwujud, banyak mendapat sambutan dari pemerhati dan praktisi organisasi serta manajemen. Balanced Scorecard merupakan konsep yang digunakan untuk mengukur suatu kinerja yang ada dalam suatu perusahaan baik itu jasa maupun produksi atau manufaktur dengan melihat empat perspektif dari kinerja yang ditunjukan oleh perusahaan tersebut. Baiklan saya coba ceritakan dulu sejarahnya.

Balanced scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard Measures That Drives Performance”. Artikel tersebut merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi rutin dua bulanan dengan wakil dari berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun itu untuk mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru. Balanced Scorecard dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan. Dalam perkembangannya, Balanced Bcorecard kemudian dikembangkan untuk menghubungkan tolak ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Norton dan Kaplan menjelaskan tentang pentingnya memilih tolak ukur berdasarkan keberhasilan strategis dalam artkel kedua Harvard Business Review, “Putting the Balanced Scorecard to Work”.
Untuk sebagian mereka yang telah lama bergelut dengan ide BSC sekalipun, bukan hal yang mudah untuk mendefinisikan BSC. Mengapa dernikian? Dalarn proses pembelajaran dan komunikasi dibentuk oleh media dan berbagai laporan ilmiah tentang penerapan BSC, para prakfisi maupun misi lebih banyak disodori kasus yang menunjukkan berbagai wilayah yang berbeda di mana dimanfaatkan. Karena luasnya area implementasi BSC dalarn konsep bisnis, maka suatu definisi kala terasa sempit dibandingkan dengan fungsi BSC yang sesungguhnya.
Berikut akan saya kutip pengertian dari Balanced Scorecard menurut penciptanya langsung yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton, jadi saya ga berani nambahin (sekalian artiin aja sendiri yah) hehehe..
”…….a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of business…includes financial measures that tell the results of action already taken…..complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal process, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are drivers of future financial performance”.
Sebagai kerangka kerja operasional strategi, penjabaran visi, misi dan Strategi ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard dimaksudkan untuk menjawab empat pertanyaan pokok berikut ini :
a. Bagaimana pandangan para pelanggan terhadap perusahaan? (perspektif pelanggan)
b. Proses bisnis apa yang harus ditingkatkan/ diperbaiki perusahaan? (perspektif proses bisnis internal)
c. Apakah perusahaan dapat melakukan perbaikan dan menciptakan nilai secara berkesinambungan? (perspektif inovasi dan belajar)
d. Bagaimana penampilan perusahaan di mata pemegang saham? (perspektif keuangan)

Nah, dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard itu terdiri dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dimana keempat perspektif tersebut di integrasikan dengan kerangka kerja operasional, penjabaran visi, misi serta strategi.
Keunggulan lain dari Balanced Scorecard adalah mampu menghasilkan rencana strategi yang memiliki karakteristik komprehensif, koheran, seimbang dan terukur. Ya mungkin cuma itu saja untuk perkenalan dengan Balanced Scorecard ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat. Buku untuk pemahaman lebih jeuh mengenai Balanced Scorecard ini saya sarankan buku karangan penciptanya langsung yaitu bukunya Robert S. Kaplan dan David P. Norton atau untuk informasi lebih mantap lagi silahkan di lihat pada link dibawah ini :D

Tuesday, January 27, 2009

Strategic Management

Malu juga nih posting Strategic Management ya terutama karena ini bukan bidang saya, jadi mohon dikoreksi aja klo ada salah-salah tulis (padahal yang salah itu bukan nulisnya, emang salah aja konsepnya hehehehe...). Tapi ga apa-apa lah, ya sekalian saya juga bisa belajar (kepaksa belajar tepatnya) dengan posting ini.
Saya paksakan dan mencoba menulis Strategic Management ini karena memang sangat penting sekali untuk dipelajari, terutama bagi kalangan dunia usaha atau bisnis. Selain itu bahasan-bahasan dari ilmu manajemen strategi ini sangat bagus sekali dan enak untuk dipelajari bagi mahasiswa-mahasiswa. Tapi disini saya akan menuliskan pengantar dari manajemen strateginya saja, karena dimaksudkan untuk membuka wawasan kita dulu dan juga untuk dijadikan pintu gerbang ke depannya ketika membahas bagian-bagian atau aplikasi dari manajemen strategi ini. Karena hanya pengantarnya saja, jadi saya tidak akan panjang lebar disini.

Baiklah mari kita mulai. Seperti biasa, saya akan mulai dari pengertiannya dulu. Jadi apa itu manajemen strategi? Manajemen Strategi adalah proses manajemen yang berulang dan berkesinambungan untuk menyesuaikan organisasi secara keseluruhan sesuai dengan lingkungan usaha. Biasanya, manajemen strategi ini mempunyai tahapan atau proses seperti berikut ini :
1. Analisis lingkungan
2. Penetapan Misi dan tujuan
3. Perumusan strategi
4. Implementasi strategi
5. Pengendalian strategi

Nah, sudah dapat dipastikan bahwa yang paling susah dari tahapan diatas adalah pada tahapan implementasi strategi. Karena biasanya pada tahapan mulai dari analisis lingkungan sampai pada perumusan strategi relatif lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu, pada tahapan implementasi ini sering kali kita menemukan hal-hal yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya. Oleh karena itu, dalam melakukan perumusan strategi sebaiknya kita mempunyai beberapa alternatif untuk bisa
mengatasi masalah-masalah yang tidak bisa kita duga sebelumnya.
Ya sudah lah, jangan terlalu banyak-banyak yah. Namanya juga cuma pengantar doang. Untuk ke depannya saya akan bahas satu per satu mengenai bagian dan aplikasi dari ilmu manajemen strategi ini, dijamin asik deh. Jadi pada sabar yah menunggu postingan saya berikutnya mengenai manajemen strategi ini (PD aja lagi...) hehehehe...