Wednesday, February 4, 2009

Balanced Scorecard

Banyak sekali organisasi atau perusahaan yang merasa bahwa kinerja organisasinya meningkat atau menurun, lalu pertanyaannya adalah bagaimana organisasi itu mengukur kinerja organisasinya sehingga mereka bisa mengatakan kinerjanya meningkat atau menurun?Nah, kalau zaman dulu (kata orang sih jadul) cara mengukur kinerja itu biasanya secara parsial (terpisah), misalkan kinerja pemasaran, kinerja SDM, atau kinerja keuangan. Nah, sekarang ini sudah ada cara mengukur kinerja organisasi secara keseluruhan yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard ini.
Meskipun bukan sesuatu yang baru pada awal kemunculannya, ide untuk memfasilitasi organisasi agar mencurahkan perhatiannya atas kapabilitas aktiva tak berwujud, banyak mendapat sambutan dari pemerhati dan praktisi organisasi serta manajemen. Balanced Scorecard merupakan konsep yang digunakan untuk mengukur suatu kinerja yang ada dalam suatu perusahaan baik itu jasa maupun produksi atau manufaktur dengan melihat empat perspektif dari kinerja yang ditunjukan oleh perusahaan tersebut. Baiklan saya coba ceritakan dulu sejarahnya.

Balanced scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard Measures That Drives Performance”. Artikel tersebut merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi rutin dua bulanan dengan wakil dari berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun itu untuk mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru. Balanced Scorecard dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan. Dalam perkembangannya, Balanced Bcorecard kemudian dikembangkan untuk menghubungkan tolak ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Norton dan Kaplan menjelaskan tentang pentingnya memilih tolak ukur berdasarkan keberhasilan strategis dalam artkel kedua Harvard Business Review, “Putting the Balanced Scorecard to Work”.
Untuk sebagian mereka yang telah lama bergelut dengan ide BSC sekalipun, bukan hal yang mudah untuk mendefinisikan BSC. Mengapa dernikian? Dalarn proses pembelajaran dan komunikasi dibentuk oleh media dan berbagai laporan ilmiah tentang penerapan BSC, para prakfisi maupun misi lebih banyak disodori kasus yang menunjukkan berbagai wilayah yang berbeda di mana dimanfaatkan. Karena luasnya area implementasi BSC dalarn konsep bisnis, maka suatu definisi kala terasa sempit dibandingkan dengan fungsi BSC yang sesungguhnya.
Berikut akan saya kutip pengertian dari Balanced Scorecard menurut penciptanya langsung yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton, jadi saya ga berani nambahin (sekalian artiin aja sendiri yah) hehehe..
”…….a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of business…includes financial measures that tell the results of action already taken…..complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal process, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are drivers of future financial performance”.
Sebagai kerangka kerja operasional strategi, penjabaran visi, misi dan Strategi ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard dimaksudkan untuk menjawab empat pertanyaan pokok berikut ini :
a. Bagaimana pandangan para pelanggan terhadap perusahaan? (perspektif pelanggan)
b. Proses bisnis apa yang harus ditingkatkan/ diperbaiki perusahaan? (perspektif proses bisnis internal)
c. Apakah perusahaan dapat melakukan perbaikan dan menciptakan nilai secara berkesinambungan? (perspektif inovasi dan belajar)
d. Bagaimana penampilan perusahaan di mata pemegang saham? (perspektif keuangan)

Nah, dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard itu terdiri dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dimana keempat perspektif tersebut di integrasikan dengan kerangka kerja operasional, penjabaran visi, misi serta strategi.
Keunggulan lain dari Balanced Scorecard adalah mampu menghasilkan rencana strategi yang memiliki karakteristik komprehensif, koheran, seimbang dan terukur. Ya mungkin cuma itu saja untuk perkenalan dengan Balanced Scorecard ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat. Buku untuk pemahaman lebih jeuh mengenai Balanced Scorecard ini saya sarankan buku karangan penciptanya langsung yaitu bukunya Robert S. Kaplan dan David P. Norton atau untuk informasi lebih mantap lagi silahkan di lihat pada link dibawah ini :D

No comments:

Post a Comment