Tuesday, February 10, 2009

Quality Function Deployment (QFD)

Makhluk apa lagi nih QFD??yang pasti kalau ngeliat postingan saya sebelumnya mengenai kualitas, saya berjanji akan posting mengenai QFD ini. Trus apa hubungannya kualitas sama QFD? Sabar dong, Kalau kata orang tua mah harus runtut ceritanya biar ga ngaclok (apa yah bahasa indonesianya ini??). Jadi Quality Function Deployment (QFD) diperkenalkan oleh Yoji Akao, Professor of Management Engineering dari Tamagawa University yang dikembangkan dari praktek dan pengalaman industri-industri di Jepang. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1972 oleh perusahaan Mitsubishi di Kobe Shipyard, dan diadopsi oleh Toyota pada tahun 1978, dan tahun-tahun selanjutnya dikembangkan oleh perusahaan lainnya.
Nah, kalau fokus utamanya dari QFD ini yaitu melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk yang dihasilkan sempurna, seperti yang kemarin dikatakan diposting sebelumnya mengenai kualitas bahwa produk yang superior atau sempurna belum tentu di butuhkan oleh konsumen.

Nah, supaya lebih jelas mengenai QFD mending kita liat aja yah apa sebenarnya QFD itu :
QFD merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen. Berikut ini dikemukan beberapa definisi dari QFD antara lain :
• QFD adalah suatu metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknik dan karakteristik kualitas tertentu. (Akao, 1990; Urban Hauser, 1993).
• QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengefaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
• Menurut Oakland J.S (1995), QFD adalah suatu sistem untuk mendesain sebuah produk atau jasa yang berdasarkan permintaan pelanggan, dengan melibatkan partisipasi fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi tertentu.
• QFD juga dapat diartikan sebagai penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan konsumen. (Revelle., Frigon., dan Jackson, 1995).

Berdasarkan definisinya, QFD merupakan praktek untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan. QFD menterjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan oleh organisasi. QFD memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut dan memperbaiki proses hingga tercapainya efektifitas maksimum. QFD juga merupakan praktik menuju perbaikan proses yang dapat memungkinkan organisasi untuk melampaui harapan pelanggan.
Manfaat QFD bagi perusahaan yang berusaha meningkatkan daya saingnya melaui perbaikan kualitas dan produktifitasnya secara berkesinambungan adalah sebagai berikut :
1. Fokus pada pelanggan.
Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus pada pelanggan. QFD memerlukan pengumpulan masukkan dan umpan balik dari pelanggan.
2. Efisiensi waktu.
QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas.
3. Orientasi kerja sama tim (Teamwork Oriented).
QFD merupakan pendekatan kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming.
4. Orientasi pada dokumentasi.
Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan.
Dari ke empat point diatas, dapat kita ketahui bahwa secara spesifik manfaat penerapan QFD yaitu sebagai berikut :
• Meningkatkan Keandalan Produk.
• Meningkatkan Kualitas Produk.
• Meningkatkan Kepuasan Konsumen.
• Memperpendek time to market.
• Mereduksi biaya perancangan.
• Meningkatkan komunikasi.
• Meningkatkan Produktivitas.
• Meningkatkan keuntungan perusahaan.

Selain itu juga, QFD dapat menjalankan atau memperlancar cross functional communication dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga proses komunikasi antar divisi atau fungsi organisasi dapat berjalan dengan lancar, supaya lebih jelas berikut adalah gambarnya :


Seperti itu kira-kira gambarnya. Trus yang harus di perhatikan lagi dalam QFD ini ada empat langkah pengerjaannya, diantaranya adalah :
1. Product Planning (House of Quality)
2. Design Deployment
3. Manufacturing Planning
4. Production Planning

Jadi, dengan empat langkah tersebut lengkap lah sudah proses pengembangan suatu produk mulai dari perencanaan produk, perencanaan komponen (komponen produk), perencanaan proses, dan perencanaan produksi yang semuanya saling berkaitan seperti gambar di bawah ini :

yah, seperti itu lah kira-kira proses atau langkah-langkah dalam membuat Quality Function Deployment (QFD). Buku yang saya sarankan adalah buku karangannya Cohen Law yang berjudul Quality Function Deployment atau bisa juga buku-buku yang membahas mengenai Total Quality Management (TQM). Atau kalau mau lebih lengkap lagi bisa juga klik link yang ada di bawah ini :D khakhakahakah ga bosen-bosennya.

No comments:

Post a Comment