Monday, February 9, 2009

Quality

Nah kalau yang ini mengenang masa lalu selama menjadi assisten di Teknik Industri Universitas Islam Bandung (Unisba) yang ditugaskan memegang laboratorium manajemen kualitas dan mata kuliah pengendalian kualitas statistik, tapi itu masa lalu hehehe... Sebenarnya banyak sekali dan sangat luas sekali kalau kita membicarakan masalah kualitas ini, belum lagi ilmu-ilmu baru yang bermunculan seperti six sigma, bahkan dari konsep six sigma ini juga lahir yang di kolaborasikan dengan lean yaitu lean sigma, bahkan baru-baru ini kembali lahir dari perpaduan yang menarik antara six sigma, lean, dan ISO 14000 yaitu lean sixga green company yang diperkenalkan di Indonesia oleh Prof. Vincent Gazpers yang merupakan Six Sigma Master Black Belt.
Baiklah, supaya tidak terlalu banyak cincong kita langsung aja...here goes...
Pemahaman konsep kualitas sangat penting dalam pengembangan aktivitas perusahaan sebab pertumbuhan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya. Ketidakpedulian terhadap kualitas akan menyebabkan terjadinya kehilangan peluang menjual produk dan pangsa pasar, yang pada akhirnya berakibat pada penurunan aktivitas dan pertumbuhan perusahaan.

Dalam upaya memahami konsep kulitas suatu produk maka berikut ini dikemukakan lima definisi kualitas menurut para pakarnya :
a. Kualitas adalah kemampuan suatu produk atau jasa untuk dapat mencukupi keinginan konsumen dengan mudah dimengerti, dihubungkan dengan karakteristik pencapaian atau tidak sehingga dapat menimbulkan reaksi orang lain .
b. Kualitas adalah suatu strategi bisnis mendasar yang mengupayakan untuk menghasilkan aneka barang (goods) dan jasa (service) yang memuaskan para pelanggan baik internal maupun eksternal secara lengkap dengan berusaha memenuhi harapan-harapan mereka baik yang implisist maupun eksplisit (Ternner&de Toro, 1992).
c. Kualitas adalah kemampuan produk dalam melakukan fungsinya selama jangka waktu penggunaan tertentu yang telah ditetapkan (Hoyle, 1994).
d. Kualitas adalah totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan (ISO 8402, 1994).
e. Kualitas adalah karakteristik total suatu entitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (Wilton, 1994).

Pada prinsipnya definisi-definisi yang sudah ada tersebut bisa diterima. Akan tetapi, ada suatu pertanyaan yang tetap tersisa, yakni “unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam sistem kualitas yang bisa menentukan, merencanakan, mengembangkan, dan menyempurnakan kualitas dalam rangka memuaskan, atau bahkan membahagiakan pelanggan?”.
Agar dapat menjawab pertanyaan fundamental ini, kita harus mengeksplorasi dan memahami beberapa strategi dasar yang berkaitan dengan unsur manusia dalam setiap organisasi. Ini perlu dilakukan, karena kualitas berawal dari setiap individu apapun posisinya, dan bukannya dari departemen fungsional sebagaimana yang sering diduga orang. Strategi-strategi dasar tersebut meliputi:
1. menetapkan tujuan yang jelas.
2. Memprakarsai atau menentukan kembali budaya organisasi.
3. mengembangkan komunikasi yang efektif dan konsisten.
4. Melambangkan pendidikan dan pelatihan.
5. Mendorong perbaikan terus-menerus.

Dalam sebuah survei yang dilakukan American Society for Quality Control (ASQS) dan Gallup Organization terhadap lebih dari 30.000 konsumen di Amerika Serikat, Jerman Barat, dan Jepang, di dapatkan hasil bahwa ada berbagai macam komponen kualitas dilihat dari perspektif pelanggan. Arti penting atau penekanan pada komponen-komponen tersebut berbeda-beda antar negara. Ini ditunjukkan pada peringkat yang bervariasi.

Oleh karena itu, akhir-akhir ini memang pengertian kualitas itu bergeser menjadi seberapa jauh produk dapat diterima oleh konsumen (pelanggan) atau seberapa jauh suatu produk bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya, karena walaupun kualitas dari suatu produk itu sangat bagus sekali tetapi kalau konsumen tidak membutuhkan dan menginginkan kualitas tersebut ya percuma saja. Nah, bagaimana caranya supaya suatu produk itu dapat di terima dan dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen? Tunggu postingan berikutnya karena pada postingan berikutnya saya akan membahas mengenai Quality Function Deployment (QFD), yang merupakan suatu filosopi untuk bisa mengembangkan produk sesuai dengna kebutuhan dan keinginan konsumen. Tunggu yah...

No comments:

Post a Comment