Sunday, January 18, 2009

Bank Indonesia

Ada apa dengan Bank Indonesia (Selanjutnya di tulis BI) ? Ada yang salah kah dengan BI ? Ga ada saya rasa, apa yang mereka katakan mengenai SBI meningkat, Inflasi Turun, Jumlah Bank meningkat, dan Surat Hutang laku keras di pasaran adalah prestasi yang mereka capai sampai sekarang ini. Tapi kita lihat lagi, apakah benar inflasi kita turun?? Apakah jumlah bank yang banyak seiring dengan kemudahan kredit bagi masyarakat kecil?? Apakah BI bisa mengontrol semua Bank yang ada?? Contoh kecil adalah Bank Rakyat Indonesia, padahal sudah tertanam pada namanya (Rakyat), maka seharusnya bisa membela kepentingan rakyatnya sendiri. tetapi apa yang terjadi? Yang menabung di BRI adalah rakyat kecil di daerah-daerah yang kemudian uangnya di bawa ke kota dan di pinjamkan pada para konglomerat, sehingga sebenarnya adalah para konglomerat itu di biayai oleh masayarakat kecil. Mudah-mudahan ini tidak terjadi, karena Direkturnya sekarang seorang akademisi (Mudah-mudahan)...Dan yang lainnya harus lah seimbang.


Terus apa yang seharusnya di lakukan?? karena kita jangan hanya bisa teriak-teriak mengkritik tapi ga ngasi solusi yah, jadi ada 3 hal yang sebaiknya di lakukan, yaitu :
1. Reposisi Peran dan Fungsi
yaitu peran fiskal dan peran moneter. Contoh fiskal adalah Ekspor, Pajak, APBN/D dan contoh dari peran Moneter adalah SBI, Inflasi, Jumlah Bank, Surat Hutang Dll. Sehingga terjadi kinerja bersama antara fiskal dan moneter.
2. Koordinasi dan Network
Dengan Koordinasi dan Network ini diharapkan adanya Sinergisitas antara otoritas fiskal dan moneter, lintas sektoral, serta pusat dan daerah.
3. Good Governance
Sehingga Performance baik total maupun individu bisa meningkat.

Jadi, kata kunci untuk ketiga hal di atas adalah Kinerja bersama fiskal dan moneter, Sinergisitas, dan Performance yang diharapkan akan mengembalikan peran BI yang sebenar-benarnya yaitu Intermadiary Bank bisa meningkat (Karena selama ini peran yang sebenarnya ini terabaikan oleh para pejabat BI sendiri), yaitu :
- Kemudahan Kredit
- Low Cost (Biaya Murah)
- Kepastian Kredit, dan
- Aksesibilitas fasilitas Perbankan.

Selain itu, dari ketiga aspek tadi menjadi turunan terhadap Mikro ekonomi, yaitu :
Keseimbangan Permintaan dan penawaran, yang akhirnya akan terjadi optimalisasi Added Value's. Mudah-mudahan bisa terjadi.

No comments:

Post a Comment