Wednesday, January 28, 2009

Uji Validitas

Nah, sekarang kita jalan-jalan dulu ke bagian metode penelitian dan statistik lagi. sebenernya kalau melihat bahasan ini sudah banyak sekali yang mengetahuinya dan saya juga merasa ragu-ragu untuk posting membahas masalah ini. Tapi ga apa-apa lah, mungkin nanti kalau ada yang jauh lebih mengetahuinya bisa mengkoreksi saya dengan mengisi komentarnya yah atau di shout mix juga ga apa-apa.
Nah, sekarang kenapa uji validitas ini sangat di perlukan dalam melakukan penelitian?Jadi begini, Dalam statistik Inferensial (pengambilan sampel dalam suatu populasi yang dapat merepresentasikan populasi tersebut) ada satu kalimat yang menyatakan bahwa sampel yang diambil harus bisa mewakili populasinya. Nah, sebenernya kan tidak ada alat ukur yang pasti (seperti penggaris) untuk melakukan pengukuran ini karena biasanya objek yang diteliti adalah berkaitan dengan penelitian sosial. Jadi, untuk bisa mengukur hal tersebut biasanya menggunakan kuesioner. Nah, tepat atau tidaknya kuesioner yang kita buat bisa dilakukan oleh uji instrument yang salah satunya adalah uji validitas ini.


Validitas ini merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengna data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian, data yang valid adalah data "yang tidak berbeda" antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Terdapat dua macam validitas penelitian ini, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan Validitas eksternal adalah berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Nah, sebenernya uji validitas ini tidak hanya dilakukan pada penelitian yang bersifat kuantitatif, tapi kualitatif juga bisa dilakukan uji validitas ini. Cuman, karena pada umumnya dilakukan pada penelitian kuantitatif, jadi saya juga akan membahasnya pada penelitian kuantitatif.
Mari kita lihat lagi, sebenernya apa itu yang dimaksud dengan uji validitas dan fungsinya. Uji validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur yang kita gunakan (dalam hal ini adalah kuesioner) memiliki taraf kesesuaian atau ketepatan dalam melakukan pengukuran. Teknik pengujian yang dilakukan untuk melakukan uji validitas ini adalah menggunakan teknik korelasi melalui koefisien korelasi product moment dari pearson dengan rumus :

Mungkin sudah jelas yah dengan malihat rumus di atas, bagaimana cara menggunakannya juga kayaknya sudah pada tau juga yah karena hanya tinggal memasukkan data ke rumusnya aja. Dalam uji validitas ini, jika korelasi Pearson positif dan besarnya lebih dari o,3, maka item yang bersangkutan dinyatakan valid, jika nilainya kurang dari 0,3 maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari kuesioner atau digantikan dengan pernyataan perbaikan. Udah ah segitu aja, bingung nulisnya saya heheheh..

No comments:

Post a Comment