Saturday, January 24, 2009

Ontologi

ONTOLOGI?? Makhluk apa lagi nih? Tau lah gwa juga sepintas doang taunya, cuma iseng aja posting biar gwa ga lupa lagi..Nyiapin dulu kopi plus rokok dulu ah, aga berat nih nulisnya. Jadi sebenernya ini adalah landasan atau apa yah? ya bisa disebut juga dasar dari Filsafat ilmu (ato ilmu Filsafat yah??), tau lah...pokonya gitu deh..Ya memang di filsafat kan suka di balik-balik ya kata-katanya, jadi gwa juga belajarnya pusing sendiri. contohnya : " Ga ada ciri itu ciri, ciri itu ga ada ciri", bingung juga yah maksudnya apa (Buat gwa yang masih baru belajar filsafat ini memusingkan banget artinya apa?), pas gwa liat contohnya ternyata gampang dan simpel juga artinya. Pengen tau? Jadi gini, pake contoh aja yah jelasinnya. Misal A, B, C mempunyai ikan mas yang mirip dan ditempatkan pada satu akuarium, kemudian untuk membedakan ketiga ikan tersebut, ikan miliknya si A di gunting ekornya, ikan miliknya si B di gunting mulutnya misalkan yah (kejam juga klo aslinya gini khakhakhak), nah yang punya si C ga ada di apa-apain alias ga ada cirinya. Jadi ciri ikan si C ya yang ga ada cirinya dan ga ada cirinya adalah ciri dari ikan milik si C. Begitu lah kira-kira, contoh lain lagi yang di bolak balik "ada itu tidak ada dan tidak ada itu ada", ga akan dijelasin lah nyari aja dulu yah nanti abis sama nerangin ini, kalau masih bingung juga ya bagus lah..berarti saya berhasil ngeracun ilmu filsafat atau filsafat ilmu pada pembaca wekekeeke.
ya udah, balik lagi aja ke pembahasannya yah...Jadi apa itu Ontologi? Ontologi dalam bahasa latin adalah ontologia, artinya sesuatu yang betul-betul ada. Dalam bahasa yunani artinya ada, atau keberadaan, ont, ontos, logos artinya studi atau ilmu tentang. Jadi Ontologos, artinya kajian tentang hakikat yang ada, atau teori ilmu pengetahuan yang mengungkapkan tentang hakikat segala sesuatu yang ada. (Kamus Filsafat Tim Penulis Rosda, 1995:234).

Tapi, seperti biasanya dalam ilmu filsafat dan juga di filsafat ilmu tidak hanya ada satu pengertian saja dan semuanya bisa dibenarkan (Tergantung dari sudut mana orang melihatnya). Contohnya Wolff yang mendefinisikan ontologi sebagai ilmu tentang yang ada pada umumnya, dan menggunakan "filsafat pertama" sebagai sinonimnya. Metodenya deduktif, dan tujuannya adalah terciptanya suatu sistem kebenaran yang niscaya dan pasti. Prinsip nonkontradiksi, dan prinsip tiada jalan tengah merupakan alatnya.
Husserl membedakan ontologi formal dan ontologi material. keduanya berurusan dengan analisis esensi-esensi. Ontologi formal berurusan dengan esensi formal atau universal. Dan merupakan basis terdalam dan terakhir dari semua ilmu. Ontologi material, yang menggeluti esensi-esensi material atau regional, yang merupakan basis dari ilmu faktual.
Tapi, Luis O. Kattsoff membedakan Ontologi menjadi, Ontologi kuantitatif, Ontologi Kualitatif, dan Ontologi Monistik. Ontologi kuantitatif mempertanyakan apakah "kenyataan itu tunggal atau jamak?" Ontologi kualitatif mempertanyakan "dalam babak terakhir apakah yang merupakan jenis kenyataan itu?" Ontologi monistik membicarakan bahwa kenyataan itu tunggal adanya, dan seluruh keanekaragaman, perbedaan serta perubahan, bersifat semu belaka. Dewasa ini sistem monistik itu tidaklah umum dianut orang, karena justru perbedaan lah yang merupakan kategori dasar segenap kenyataan yang ada yang tidak dapat disangkal kebenarannya. Tapi ada juga yang berpendirian bahwa pada dasarnya segala sesuatu sama hakikatnya. yah begitu lah....pusing yah? sama saya juga pusing menulisnya...ya intinya pokonya ontologi adalah hakikat mengenai yang ada.

No comments:

Post a Comment