Sunday, January 18, 2009

Indonesian Bubble Economics

Bubble Economics adalah pembangunan yang semu di bidang ekonomi biasanya adalah perekonomian di suatu negara. Mungkin kita pernah mendengar perkataan dari Bapak Presiden kita atau dari Mentri Perekonomian kita bahwa pertumbuhan ekonomi kita adalah 7,8%. Benarkan itu? Percayakah kita dengan besaran pertumbuhan ekonomi kita yang sekarang katanya lebih dari 4%? yang hebatnya angka itu juga di perkuat dengan data dari BPS (Hati-hati yah yang melakukan penelitian untuk thesis dan desertasi menggunakan data dari sini, jadi harus di cross check dengan data dari pihak lain), sebaiknya kita harus melihat dulu dengan seksama, apa penyebab pertumbuhan ekonomi sebesar itu? kembali pada teori pertumbuhan ekonomi, yaitu :
Y = C + I + GE + (X - M)
ket :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
C = Konsumsi Masyarakat
I = Investasi
GE= Goverment Expenditure
X = Ekspor
M = Impor

Nah, kemudian yang mana yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita bisa dikatakan tinggi oleh Bapak Presiden dan Mentri Perekonomian ?
yang pertama adalah Nilai C yang tinggi, konsumsi suatu negara memang hubungannya linier dengan Pertumbuhan ekonomi, tetapi konsumsi barang yang seperti apa yang benar-benar meningkat, ternyata setelah diteliti konsumsi meningkat pada barang-barang konsumtif dan bukan pada barang yang produktif.
kemudian ekspor tinggi di lihat dari jumlah uang yang didapatkan dari hasil ekspor (Omset), tetapi meningkatnya ekspor bukan karena kuantitasnya yang meningkat melainkan karena harga yang naik.
Investasi meningkat (Katanya), tetapi kita lihat lagi bahwa investasi meningkat itu bukan investasi yang padat karya, tetapi merupakan investasi yang padat modal seperti pasar modal dan pasar uang.
Goverment Expenditure meningkat (Di lihat dari Anggarannya), Lagi-lagi kita harus memeriksa juga tentang hal ini, karena Goverment Expenditure yang meningkat itu bukan benar-benar pendapatan pemerintah tetapi melainkan karena pinjaman yang terus-menerus dilakukan oleh pemerintah.
Import menurun, sudah jelas ini menunjukkan bahwa impor mengenai alat produksi yang benar-benar menurun.
nah, ini semua adalah bubble ekonomi atau pertumbuhan ekonomi yang semu yang terjadi di Negara kita tercinta Indonesia. Sehingga, pendekatanya harus di rubah menjadi penurunan pengangguran, penurunan kemiskinan, dan peningkatan daya saing bangsa kita. karena menurut World Economic Forum , Daya saing global kita sangat jauh peringkatnya, dan terus-menerus menurun setiap tahunnya yaitu ke 55 dari 55 negara berkembang dan negara maju. World Economic Forum sendiri mengeluarkan sebuah laporan mengenai daya saing antar bangsa sedunia yang dinamakan dengan Global Competitiveness Report. Untuk Global Competitiveness Report yang terakhir (2008-2009) dapat di donlot disini.
Dan yang membuat saya tertawa ngakak (Sebenernya sangat sedih banget) adalah ketika Indonesia terkena imbas dari krisis global. kenapa reaksi saya sampai segitunya? Hal ini karena saya melihat pernyataan presiden di salah satu TV swasta yang menyatakan bahwa "Tenang saja, pertumbuhan ekonomi kita 7,8% jadi tidak akan terkena imbas dari krisis global", besoknya wakil presiden kita yang bagian ceramah dan mengatakan "Tenang, Nilai tukar rupiah kita tidak akan menurun". Tapi apa yang terjadi? Tepat setelah sehari tayangan tersebut IHSG kita turun lebih dari 10%, begitu juga dengan hari kedua setelah itu IHSG lagi-lagi turun lebih dari 10%, dan apa yang terjadi di hari ketiga setelah tayangan itu? Ya benar, maksudnya IHSG Benar-benar TUTUP. Apa yang terjadi dengan nilai tukar rupiah kita? Nilai rupiah kita melemah ribuan point hingga titik Rp. 13.000. Jadi, sudah lah ga usah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataannya, karena melakukan kebohongan publik itu hukumnya DOSA lhooo pak.. Terus perlu di ingat kembali bahwa tidak hanya nilai pertumbuhan ekonomi saja yang penting, tapi seberapa kuat ekonomi kita menghadapi goncangan dari luar juga sangat penting.
(Lagi-lagi nih....Di Ulang Kembali) Isu terakhir yang sangat saya sayangkan adalah adanya iklan dari partainya presiden kita yang menyatakan bahwa mereka membuat rekor sepanjang sejarah kepemimpinan seorang presiden yaitu menurunkan harga BBM sampai tiga kali. Terus terang saya Pengen ketawa (Ngakak Malahan) melihat iklan tersebut. Gimana ga ngakak, jadi kesannya harga BBM di Indonesia yang turun sampai tiga kali itu adalah karena "Kinerja yang bagus" dari pemerintahan Indonesia terutama presiden (dan partainya yang mengeluarkan iklan tersebut). Untuk masyarakat awam, mungkin mengangguk saja dengan iklan tersebut. Tapi bagi saya (sebagai Akademisi) sempet di buat keheranan dan menggeleng kepala, karena jelas-jelas harga BBM di Indonesia ini memang sudah seharusnya diturunkan dan ini bukan karena "kinerja yang bagus" dari pemerintahan kita, tetapi karena memang harga minyak dunia yang anjlok sebegitu cepatnya. Bahkan kalau di banding-bandingkan, ya jauh masih di atas harga minyak dunia sekarang yang mencapai $35 per barel.
Jadi, mudah-mudahan masyarakat kita bisa melihat dengan pemikiran yang jernih mengenai ini semua, terutama hati-hati dengan memilih pemimpin untuk ke depannya (Karena mau pemilu yah jadi banyak hal yang di manfaatkan untuk kampanye). Dan mudah-mudahan masyarakat juga tidak dibohongi lagi oleh orang-orang yang pintar di atas sana.
Thanks... Mohon maaf apabila kurang berkenan.

No comments:

Post a Comment