Thursday, January 29, 2009

Time is Money, Benarkah?

Sering banget kita mendengan istilah ini (istilah atau peribahasa yah ?), yang pasti istilah atau peribahasa ini di keluarkan oleh orang luar negeri (terutama barat) yang memang kesehariannya disibukkan oleh bisnis dan pekerjaan mereka. Sebenernya memang istila atau peribahasa ini mempunyai banyak sekali arti, oleh karena itu banyak juga yang salah mengartikan istilah ini dan terlena oleh untaian katanya hehehe.. gaya kitu bahasana.
Ya, memang ada benarnya juga bahwa dengan istilah atau peribahasa ini. Dengan banyaknya waktu yang terbuang, orang sering beranggapan juga bahwa didalamnya ada uang yang terbuang. Bener ga sih seperti ini? Begitu juga sebaliknya, kalau kita terus produktif dan pinter dalam mebagi waktu, maka sebenernya kita juga akan kemungkinan untuk mendapatkan uang juga akan bertambah. Begitu lah kira-kira yang saya bisa saya tangkap dari istilah peribahasa ini. Tapi saya juga pernah mendapat pencerahan mengenai istilah atau peribahasa ini ketika menghadiri acara pengajian (gaya lah..) di rumah, dah lama juga sih ini..

Jadi begini yang bisa saya tangkap dari hasil pengajian yang diterangkan oleh seorang ustadz itu, ya walaupun sambil "nundutan"..beuh apa yah bahasa indonesianya?Mungkin terkantuk-kantuk kali yah hehehhe...ya pokoknya begitu lah, mudah-mudahan saja benar yang saya tangkap ini. OK, langsung saja yah...Jadi, tadi kan disebutkan bahwa istilah atau peribahasa ini sebenernya datang dari orang-orang barat dan kebanyakan orang-orang di Indonesia juga mengartikan istilah atau peribahasa tersebut sesuai dengan aslinya saja yaitu ya waktu adalah uang sehingga kalau bisa jangan ada sedikitpun waktu yang terbuang ketika kita sedang bisnis, usaha atau bekerja. 
Sebenernya ada baiknya juga istilah ini, tetapi kita juga jangan langsung menelan mentah-mentah peribahasa ini sesuai dengan keinginan orang-orang barat itu. Sebenernya kan ada arti lain bagi orang-orang barat supaya bisa menerapkan istilah ini terutama di negara-negara yang mayoritasnya islam seperti di Indonesia ini. Karena kalau kita benar-benar menerapkan ini pada kehidupan kita sehari-hari, maka kita akan terus disibukkan oleh bisnis kita, usaha kita dan kerjaan kita. Yang pasti, sudah tidak ada waktu lagi untuk hablum minallah (shalat misalnya). Ini sudah pasti, karena memang kita kesehariannya akan terus disibukkan oleh urusan mencari uang, dan uang akan menjadi tuhan bagi kita. Semua waktu akan kita habiskan untuk mencari uang, dan kalau sudah begini artinya apa? Celaka lah kita, dan Orang-orang yang mengharapkan ini akan tertawa dengan puas, karena niatan mereka berhasil. Jadi, sebaiknya kita harus lebih bijak lagi dalam mengartikan istilah-istilah atau peribahasa yang datang dari orang-orang luar terutama Barat. 

No comments:

Post a Comment